besti69
besti69
besti69
besti69

Bentrokan Dua Kelompok Perguruan Silat di Kawasan Genengan, Mojosongo

RADARSOLO.COM – Bentrokan yang melibatkan dua anggota kelompok sekolah silat itu terjadi di simpang Genengan, Mojosongo, Solo, Minggu (21/5/2023) sore. Beruntung tidak ada korban luka serius dalam insiden tersebut. Empat orang diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Insiden itu direkam dengan kamera amatir dan diunggah ke media sosial Twitter. Pengunggah kemudian meneruskan video tersebut ke akun Twitter Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Kapolres Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. Mereka langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat perintah untuk melapor.

“Saat itu kami ke TKP, ada Kapolsek, Wakapolres. Kami juga menggunakan kekuatan lain seperti tim Samapta dan Sparta,” jelasnya saat diwawancarai di Mabes Polri, Minggu (21/5/2023).

Kapolresta menjelaskan, sebelum bentrok terjadi, anggota salah satu perguruan silat melintas dengan menggunakan knalpot brong di perempatan Genengan, Mojosongo usai melakukan kegiatan di Boyolali. Mereka lalu berhenti di lokasi tersebut.

“Diketahui lokasi (Kawasan Genengan) merupakan pusat dari sekolah silat lain,” ujarnya.

Merasa terpancing, salah satu anggota perguruan yang dikunjunginya menghampiri rombongan tamu untuk menanyakan maksud dan tujuan mereka. Namun berakhir dengan ketegangan dan kontak fisik.

“Karena cukup banyak, ada sekitar 100 orang di sana. Sempat terjadi ketegangan. Ada kontak fisik, tapi tidak ada yang luka-luka,” kata Kapolres.

Iwan mengatakan, ketegangan bisa mereda setelah polisi menurunkan 2 peleton petugas untuk turun tangan. Sebanyak 4 orang dari rombongan yang berkunjung ditahan untuk dimintai keterangan. Mereka diminta mengungkapkan maksud dan tujuan. “Dari domisili akan segera melakukan konsolidasi agar tidak berkembang lebih jauh. Dari pihak yang datang langsung segera meninggalkan tempat. Kami giring,” jelasnya.

Dari kejadian itu polisi menyita sejumlah sepeda motor dan alat komunikasi yang digunakan untuk mengembangkan kasus tersebut. Kapolresta menambahkan, pihaknya telah menghubungi sesepuh dari dua perguruan silat tersebut. Para sesepuh diminta untuk menyampaikan pesan agar tidak mudah terprovokasi oleh berita yang beredar di media sosial.

Polres Surakarta juga menggandeng Polres eks Karesidenan Surakarta untuk mencegah tindakan lebih lanjut, mengingat anggota perguruan tinggi yang terlibat berasal dari sejumlah daerah. “Artinya kita sudah menghubungi dua partai masing-masing ketua. Kami melewati Polisi. Intinya kita konsolidasi bekas Karesidenan Surakarta. Agar kelompok-kelompok tersebut bisa menahan diri,” pungkasnya. (atn/bendungan)

Reporter: Antonius Kristen