Demokrat dan PAN Wonogiri Janjikan Pejuang Handal di Setiap Daerah Pemilihan
RADARWONOGIRI.COM – Giliran Partai Demokrat dan PAN mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) ke KPU Wonogiri, Jumat (12/5/2023).
Ketua DPC Partai Demokrat Wonogiri Wawan Haryono mengatakan, pihaknya telah mendaftarkan 40 calon anggota legislatif sesuai dengan pemetaan kekuatan di setiap daerah pemilihan (dapil).
“Kita harus penuhi kuota di dapil. Ada dapil yang hanya pejuang handal yang bertarung di sana,” kata Wawan.
Alasan DPC Demokrat Wonogiri hanya mengajukan 40 nama adalah bagian dari strategi yang tidak bisa disampaikan secara jelas ke publik.
Meski ada dapil yang tidak memiliki jumlah caleg maksimal, dia optimistis Demokrat Wonogiri bisa mendapatkan kursi di dapil tersebut.
“Regenerasi kami berjalan dengan baik. Jika kita berbicara tentang mencari kandidat, itu sangat mudah. Kita harus bicara kualitas, kita beranikan enam caleg di dapil III,” ujarnya.
Sedangkan PAN mendaftarkan 50 calegnya. “Kami akan mengajukan caleg untuk mencocokkan tanggal dengan nomor urut, 12. Agar masyarakat mengingat ini,” jelasnya.
Sardi menjelaskan, anggota DPR yang keluar dari PAN ini telah melalui penyaringan dan verifikasi. Sebab, kapasitas dan kompetensi diutamakan.
50 nama caleg PAN terdiri dari berbagai unsur. Ada tokoh milenial yang sudah berpengalaman hingga kepala desa.
Diketahui, kepala desa yang diusulkan adalah Kepala Desa Bulusulur Dwi Prasetyo. Dwi Prasetyo telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai kepala desa.
“Kita sematkan dia. Kita lihat track record-nya bagus. Di tingkat desa sudah disampaikan transparansi dan tanggung jawab, otomatis ini kinerja yang sangat bagus,” ujarnya.
Disinggung soal target kursi di DPRD Wonogiri, PAN menargetkan minimal dua kursi per dapil atau 10 kursi di DPRD Wonogiri. Diketahui, saat ini PAN memiliki tiga kursi di DPRD periode 2019-2024.
Strategi apa yang akan dilakukan PAN untuk mencapai target tersebut? Sardi enggan menjelaskan. Yang jelas, PAN membawa nama-nama yang berkompeten untuk bertarung di 2024.
“Kalau kita tidak bisa kasih strategi secara terbuka, kalau mau tahu, ngopi bareng,” canda Sardi. (al/wa)
Reporter: Ivan Adi Luhung