Disbudporapar Klaten Turunkan Harga Tiket Masuk Bukit Sidoguro
RADARKLATEN.COM – Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten memutuskan menurunkan harga tiket masuk destinasi wisata Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Dari harga tiket semula Rp 10.000 menjadi Rp 7.500 per orang. Keputusan ini berlaku mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Sedangkan pada pukul 16.00-22.00 WIB harga tiket masuk turun menjadi Rp5.000 per orang. Keputusan untuk menurunkan harga tiket didasarkan pada berbagai pertimbangan. Salah satunya agar mampu bersaing dengan objek wisata di sekitar Bukit Sidoguro. Seperti Rowo Jombor dan Taman Rakit Nyi Ageng yang tidak menerapkan tiket masuk atau gratis.
“Sesuai peraturan daerah (Perda) harga tiketnya Rp 10.000. Tapi kami turunkan menjadi Rp 7.500 per orang. Sedangkan sore hingga malam hari menjadi Rp 5.000 per orang,” ujar Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho, Minggu (30/4/2023).
Lebih lanjut Sri Nugroho menjelaskan, diharapkan keputusan penurunan harga tiket masuk objek wisata yang dikelola Pemkab Klaten ini juga diharapkan mampu bersaing dengan destinasi yang ada di desa tersebut. Mengingat saat ini berkembang cukup pesat dengan berbagai pilihan yang ditawarkan kepada wisatawan.
“Harapan kami Bukit Sidoguro juga ikut hidup dengan destinasi-destinasi lain di sekitarnya. Padahal sebenarnya kami juga membidik Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata,” tambahnya.
Seperti diketahui, Bukit Sidoguro awalnya merupakan potensi alam yang belum tertata hingga akhirnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Klaten. Kemudian, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat, beberapa kali dilakukan pembangunan. Berupa spot selfie dengan pemandangan Rowo Jombor dan Kota Klaten dari atas bukit yang dilengkapi sejumlah fasilitas.
“Untuk sore hingga malam hari sudah ada kafe dengan pemandangan alam yang menarik. Ini untuk menyasar anak muda. Sedangkan untuk anak-anak ke depannya akan kami tambahkan spot-spot baru yang bisa menarik untuk dikunjungi,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu wisatawan yang berkunjung ke Bukit Sidoguro, Irvan, 30 tahun, asal Desa Krikilan, Kecamatan Bayat, sudah lama tinggal di Karawang, Jawa Barat. Ia datang bersama keluarganya karena penasaran dengan perkembangan wisata alam perbukitan tersebut.
“Sebenarnya waktu kecil saya sering main di Bukit Sidoguro. Namun karena sudah lama tinggal di Karawang, ia penasaran dengan kondisinya saat ini. Bagi pecinta fotografi atau kamera, sepertinya cocok untuk berburu di sini (Bukit Sidoguro), terutama pada sore hari,” ujar Irvan.
Menurut Irvan, keunggulan Bukit Sidoguro terkait dengan pemandangan alam yang ditawarkan dari ketinggian perbukitan. Berupa Rowo Jombor dengan kapal wisata dan speed boat yang melintas. Ditambah deretan pegunungan dari Gunungkidul yang juga terlihat hijau.
“Fasilitas di destinasi wisata Bukit Sidoguro sudah bagus. Mungkin yang perlu dijaga terkait kebersihan. Selain itu, perawatan tanaman juga cukup penting agar pengunjung juga lebih nyaman,” tutupnya.(ren/bendungan)