besti69
besti69
besti69
besti69

Dukun Pengganda Uang Punya Laki-Laki, Bertugas Mengunggah Kekuatan Palsunya di Media Sosial

RADARSOLO.COM – Mbah Slamet alias Slamet Tohari, dukun pengganda uang asal Banjarnegara tidak bekerja sendiri dalam menjalankan aksinya. Ia merekrut BS, warga Pekalongan, untuk mempromosikan sulap palsunya melalui media sosial.

Mbah Slamet sengaja merekrut BS karena tidak bisa menggunakan media sosial. Dalam unggahannya di media sosial, BS menyebut Mbah Slamet adalah sosok sakti asal Banjarnegara yang mampu melipatgandakan uang.

“Jadi BS hanya sebatas memasang iklan dan mengenalkan keahlian saya,” kata Mbah Slamet kepada polisi, seperti dilansir Radar Banyumas.

BS juga berperan mempertemukan para korban dengan Mbah Slamet. Untuk satu orang korban yang berhasil dijerat melalui media sosial, BS mendapat bayaran sebesar Rp. 5 juta menjadi Rp. 10 juta.

Setelah terjadi kesepakatan untuk menggandakan uang, Mbah Slamet membuat janji dengan korban untuk melakukan ritual tersebut. Sebelum ritual, korban diminta datang lagi menggunakan kendaraan umum.

“Setelah sampai di rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, saya mengantar korban ke lokasi ini untuk melakukan ritual,” kata Mbah Slamet.

Sambil menunggu langit gelap, tersangka mengajak korbannya berbicara hingga satu jam. Kemudian, sebelum ritual dimulai, korban diminta meminum air yang telah disiapkan oleh Mbah Slamet. Ia menyebut meminum air itu sebagai bagian dari ritual.

Padahal, Mbah Slamet sempat memasukkan racun potash ke dalam minuman tersebut. Hanya dalam waktu sekitar 5 menit, menurut Mbah Slamet, semua korban muntah-muntah dan tak berdaya.

“Setelah denyut nadinya berhenti dan dia benar-benar mati, saya baru menggali lubang dan menguburnya, lalu mengambil uangnya,” katanya.

Biasanya pembunuhan terjadi sekitar pukul 19.30

Pembunuhan berdarah dingin tersebut dilakukan oleh Mbah Slamet sejak tahun 2020 dan berakhir pada 24 Maret 2023. Korbannya sangat banyak, bahkan dia tidak bisa mengingat nama satu per satu. Mbah Slamet juga tidak ingat persis berapa uang yang berhasil dikumpulkannya dari aksi keji itu. Dia hanya menyebutkan ratusan juta rupiah.

“Totalnya saya tidak tahu karena digunakan untuk membayar utang dan kebutuhan hidup, tapi ada yang Rp 50 juta, Rp 70 juta, dan ada yang Rp 40 juta,” ujarnya. (jud/c7/oni/jpg/ria)