besti69
besti69
besti69
besti69

Jalan Alternatif Sukoharjo-Tawangsari Rusak Berat

RADARSUKOHARJO.COM – Warga khususnya pengguna jalan alternatif Bladon (Kota Sukoharjo) menuju Tawangsari via Tangkisan harus berhati-hati. Pasalnya, sejumlah titik di jalur tersebut rusak cukup parah. Kerusakan pertama terlihat di selatan Koramil Sukoharjo.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Solo, lubang tersebut terlihat menganga cukup dalam sehingga membahayakan pengguna jalan. Setelah itu, kerusakan juga terjadi di beberapa titik sebelum mencapai sudut utara jembatan Tangkisan.

Sementara kerusakan cukup parah di sisi selatan jembatan Tangringan. Kerusakan ini terjadi hingga pertigaan menuju Desa Majasto.

Sekadar informasi, di sepanjang jalan alternatif tersebut ternyata merupakan jalur kendaraan berat. Terutama truk dengan muatan bahan yang mirip dengan penggalian C.

Truk bermuatan bergerak dari selatan ke utara. Sementara yang dari utara kosong.

Sejumlah warga di sekitar jalur tersebut mengatakan, kerusakan di jalur ini cukup parah, terutama bagian selatan jembatan Tangkisan.

“Hampir setiap hari ada belasan truk bermuatan muatan yang melewati jalur ini. Kemungkinan besar itu penyebab utama rusaknya jalur ini,” kata Budiono, 50 warga setempat.

Karena itu, dia berharap jalur ini segera diperbaiki dan kalau bisa ada pembatasan lalu lintas kendaraan berat.

“Jalur ini merupakan jalur utama warga yang ingin ke Solo karena lebih cepat. Tapi kondisinya berbahaya, terutama pada malam hari karena banyak lubang,” ujarnya.

Terkait kondisi jalur tersebut, Kepala DPUPR Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan pihaknya telah mengagendakan perbaikan di jalur tersebut.

Terkait aktivitas truk bermuatan dan identik dengan bahan galian C, pihaknya belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Namun, jika hal itu terjadi maka sangat mungkin kendaraan tersebut ikut andil dalam kerusakan jalan tersebut.

“Kami sudah merencanakan untuk memperbaiki jalur ini, tapi kami akan berkoordinasi dengan otoritas terkait lalu lintas truk bermuatan material,” ujarnya.

Soal kemungkinan pembatasan kendaraan berat, itu bukan kewenangan DPU. Yang jelas, pihaknya fokus pada perbaikan jalan sesuai dengan yang diinstruksikan Bupati Sukoharjo.

“Mohon masyarakat juga menjaga jalur tersebut agar langgeng. Yang jelas fokus utama kita adalah pembenahan agar mobilitas warga lancar dan aman. Untuk perencanaannya ada bagian yang dibeton jelek,” ujarnya. dikatakan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukoharjo Toni Sri Buntoro mengatakan, pihaknya rutin melakukan pengawasan dan penertiban angkutan barang. Salah satunya digelar di Jalan Tengklik – Tawangsari, Rabu (3/5/2023) pukul 09.00. Petugas yang melakukan itu merupakan gabungan dari Dishub Kabupaten Sukoharjo dan Satuan Lalu Lintas Polres Sukoharjo.

“Kegiatan ini rutin kami lakukan untuk memantau dan menertibkan kendaraan angkutan barang,” kata Toni, Rabu (3/5/2023).

Menurut Toni, setiap kendaraan angkutan barang yang melintas diperiksa kelengkapan laik jalan. Sedikitnya 51 kendaraan diperiksa, terdiri dari 26 dump truck, 10 pick up, dan 15 mobil barang. Setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat 14 kendaraan yang melanggar uji berkala atau uji kir kendaraan yang telah habis masa berlakunya.

“Kendaraan dengan uji Kir mati ditilang,” kata Toni.

Terpisah, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan telah memerintahkan OPD terkait untuk segera melakukan perbaikan jalan. Salah satunya yang langsung dikerjakan yakni ruas jalan Bekonang-Mojo yang tidak sekadar perbaikan. Pasalnya, ruas jalan tersebut sedang diperbaiki dengan pengaspalan ulang dengan hot mix.

“Kemudian jalan dari simpang Tengklik 4 ke arah Barat juga mulai dikerjakan. Bahkan lembur,” kata Bupati.

Menurut Bupati, terkait kendaraan berat yang melintas di jalan Kabupaten, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukoharjo dan Satuan Lalu Lintas telah bertindak sesuai kewenangannya. Namun para pengguna jalan terutama kendaraan berat hanya terpaku dan tidak mematuhi aturan.

“Kita tidak bisa melakukan pengawasan 24 jam, saya minta masyarakat khususnya pengguna kendaraan berat untuk menjaganya. Ikut serta dalam rasa memiliki,” pungkas Bupati. (kwl/bendungan)