Kehadiran Tim Ladies di City Qualifiers FFML Nusantara Bogor 2023
Ada yang menarik dari Nusantara Bogor City Qualifier Free Fire Master League (FFML) yang berlangsung hari ini, Minggu 21 Mei 2023 di Kopi Kencana Cibinong, yup! Memiliki tim putri atau putri dari 72 peserta yang bertanding.
Di cabang olahraga Free Fire, tim putri memang tidak menjamur seperti kompetitornya.
Itu sebabnya beberapa kompetisi masih menggabungkan tim putra dan putri dalam satu kejuaraan, seperti FFML Series Nusantara 2023.
Baca juga: Saat Tim Bocil Berpartisipasi di FFML City Qualifiers Bogor
Kita bertemu dengan salah satu tim putri di City Qualifiers FFML Nusantara Bogor 2023 yang didominasi oleh remaja putri dengan usia rata-rata 18 tahun atau baru tamat SMA.
Tim Ladies di FFML Nusantara Bogor
Sebelum membaca lebih lanjut, mari kita coba mengenal YODU E-money juga. Alat pembayaran digital yang cocok untuk penggemar berat game untuk mengisi ulang untuk membeli berlian dan kulit keren.
Mau dapat promo seru hingga Rp 100.000? Unduh YODU sekarang dan tingkatkan akun Anda ke PREMIUM. Tidak percaya? Coba sekarang KLIK DISINI.
Baca Juga : Link Download Mod Bussid Terbaru dan Terlengkap
Mereka adalah Anca (18), Gaby (15), Anya (18), dan Nara (18) yang tergabung dalam tim Fourteen Starlight.
Ternyata ini bukan kali pertama Anca dkk. bergabunglah dengan kompetisi Free Fire. Sebelumnya, Fourteen Starlight sudah berpengalaman mengikuti turnamen online, meski tidak resmi diadakan oleh Garena, seperti FFML Nusantara Series.
Anca mengatakan awal dari Fourteen Starlight terbentuk karena anggotanya tergabung dalam sebuah grup di Free Fire. Setelah berkenalan secara online, mereka sepakat untuk membentuk tim tetap dan mulai mengikuti berbagai kompetisi.
Disinggung soal kesiapan tim untuk mengikuti kompetisi, Anca mengatakan timnya rajin berlatih dalam beberapa bulan terakhir.
“Persiapan latihan strategi memang lama, sejak beberapa bulan terakhir ini banyak (turnamen) seperti Asian Ladies Series,”
jelasnya kepada YODU, Minggu, 21 Mei 2023.
Lebih lanjut Anca mengatakan, timnya juga dibina oleh seorang pelatih, meski pada akhirnya pelatih kurang bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Sebelum kompetisi, Forteen Starlight yang merupakan tim putri hanya berlatih secara mandiri di bawah arahan kapten tim.
“Akhir-akhir ini saya bermain sendiri, jadi kapten yang mengatur permainan,” jelasnya.
Stigma buruk perempuan yang bermain masih mengakar di beberapa kelompok masyarakat di Tanah Air, hal ini juga dirasakan oleh pemain Fourteen Starlight yang tidak disetujui oleh orang tuanya untuk bekerja di Free Fire.
Namun untungnya para orang tua akhirnya memahami Free Fire dan ekosistem esports di dalamnya, sehingga Fourteen Starlight bisa berkompetisi di berbagai kompetisi.
“Aku sering dimarahi karena main, izinnya seperti turnamen di sekolah biasanya ya,” kata Nara.
Fourteen Starlight mengungkapkan kepada kami dua keinginan mereka. Pertama, Anda bisa lolos ke City Qualifier kemudian mengikuti babak selanjutnya yaitu Region Qualifier.
Kedua, tim putri berharap Free Fire menghadirkan kompetisi khusus wanita yang jarang diadakan.
“Free Fire mengadakan FFML Ladies Season 2, karena FF jarang ada official tour untuk wanita, jadi mereka sangat fokus ke pria,” kata Nara.
Ikuti saluran resmi YODU Indonesia di Instagram untuk mendapatkan semua berita, panduan, dan sorotan tentang Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG Mobile, atau game lainnya.