Khoirudin Mustakim Raih Emas SEA Games Kamboja 2023
RADARSOLO.COM – Pejuang asal Klaten, Khoirudin Mustakim, kembali menorehkan prestasi gemilang bagi Indonesia. Atlet asal Persinas Asad, Jawa Tengah itu berhasil membawa pulang medali emas SEA Games Kamboja 2023. Mustakim menang di kelas A putra.
Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Klaten M. Nasir mengucapkan selamat dan berhasil atas perjuangan Mustakim yang luar biasa. Dengan semangat yang sangat kuat, Mustakim berhasil memenangkan pertandingan untuk kesekian kalinya.
“Alhamdulillah kami menang sehingga mendapatkan hasil terbaik dengan medali emas SEA Games ke-32 ini,” ujarnya.
Memang usaha tidak mengkhianati hasil. Nasir mengungkapkan bahwa Mustakim adalah orang yang tidak pernah lepas dari latihan. Misalnya, saat menuju SEA Games tahun ini, ia mengikuti training camp (TC). Yang mana TC tidak pernah berhenti sejak terakhir kali menjadi juara dunia.
“Bahkan ketika ada waktu luang di pelatnas, dia akan mengikuti latihan di pelatnas. Dia tidak pernah absen latihan. Jika kemudian pulang, dia pasti akan mengikuti latihan di Klaten, “ucap Nasir.
Nasir menambahkan, dengan banyaknya prestasi Mustakim di tingkat regional, nasional, Asia Tenggara, Asia, bahkan dunia, hal ini akan memberikan inspirasi. Serta motivasi dan semangat bagi para pesilat lainnya khususnya di Klaten.
“Khusus untuk sesama pesilat yang sudah siap menghadapi Porprov (pekan olahraga provinsi) tahun 2023 nanti. Mudah-mudahan Mustakim menjadi tim kita di porprov, mudah-mudahan nanti kita juga dapat emas untuk pesilat Klaten,” imbuhnya.
Berbicara pesilat di bekas Karesidenan Surakarta, sebenarnya banyak sekali bakat-bakat unggulannya. Termasuk di Klaten sendiri. “Yang kita persiapkan itu yang diharapkan lapisan kedua. Apalagi teman-teman yang ikut Porprov. Atletnya ada empat. Kebetulan semuanya putra. Putri kita agak kesulitan. Tapi Insya Allah tahun depan, karena dari Tingkat SMP-SMA banyak petarung perempuan yang potensial. Yang sekarang sedang diadakan latihan rutin di padepokan masing-masing,” jelas Nasir.
Ini berkaitan dengan regenerasi. Tidak mungkin seorang petarung langsung menjadi juara. Mereka pasti telah melalui beberapa tahapan.
“Regenerasi yang kita lakukan adalah melalui Popda dari SD, SMP dan SMA. Ini tentunya merupakan gudang atlet. Nantinya yang berprestasi akan didorong ke tingkat dewasa,” imbuhnya. (ini/nick/dam)
Reporter: Mannisa Elfira