besti69
besti69
besti69
besti69

Kontroversi Pencopotan Imam Masjid Raya Sumbar merebak di media sosial

Padang, Batam News – Kontroversi muncul setelahnya pendeta Masjid Raya Sumatera Barat ditolak secara lisan. Informasi penggusuran tersebar luas di media sosial.

Menurut kabar yang beredar di Sumbar, pengurus masjid dianggap tidak mendengar keluhan jamaah dan melakukan pergantian. pendeta tanpa pertimbangan sebelumnya. Anggota DPRD Sumbar, Hidayat, juga membagikan pesan itu melalui media sosial.

Baca juga: Akses Cepat Layanan Darurat: Daftar Nomor Telepon Penting di Batam dan Kepulauan Riau

Pengganti pendeta tidak melalui proses musyawarah yang transparan. Manajemen tampak kaku dan berjuang untuk mendengarkan masukan dari jemaat. Selain itu, para wali diminta untuk melakukan audit terhadap keuangan masjid.

Sebelumnya, Albizar menjabat sebagai pendeta Masjid Raya Sumatera Barat dalam waktu sekitar 6,5 tahun.

Kepala Biro Kesra Setda Sumbar, Al Amin, menekankan pentingnya profesionalitas pengurus masjid. oleh Harisinggalang, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Pelantikan Baru Plt Kepala Daerah di Riau: Muflihun Tetap Jadi Plt Wali Kota Pekanbaru, Firdaus Plt Bupati Kampar

Sekretaris Eksekutif Masjid Raya Sumatera Barat, Mulyadi Muslim, membenarkan adanya pergantian imam. Namun, dia menjelaskan, perubahan tersebut didasarkan pada beberapa faktor.

Mulyadi mengatakan, tindakan itu dilakukan untuk menjaga martabat seorang imam. Namun, dia khawatir tentang itu pendeta mereka akan merasa terpojok jika masalah ini terbuka untuk umum.

Baca juga: Progres Pesat Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Ruas Padang-Sicincin dan Bangkinang-Koto Kampar, Target Selesai 2024

Dalam mengelola masjid sebelumnya, Albizar kerap tidak disiplin. Dia meninggalkan masjid tanpa memberi tahu pimpinan, yang berdampak pada kehadiran jemaah.

Posisi Albizar sebelumnya sudah direview oleh manajemen, termasuk Mulyadi sendiri. Namun, langkah-langkah tindakan belum diambil karena masih menunggu perubahan.

Selama ini, Albizar kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai perwira pendeta. Ia sering tidak ikut dalam koordinasi dan pertemuan dengan para pengurus, yang tidak mencerminkan sikap seorang imam yang profesional.

Baca juga: Tragedi Kematian di Hutan Inhil, Riau; Arbain Dibunuh Harimau Sumatera

Kemudian pimpinan mengadakan seleksi untuk imam dan muadzin masjid, dan didapatkan hasilnya. Namun, Albizar enggan melamar posisi tersebut.

Saat dihubungi, Dirut Masjid Agung Sumatera Barat, kata Sobhan Lubis, sedang dalam perjalanan. Dia tidak berkomentar lebih lanjut tentang masalah ini.

Kontroversi pemecatan pendeta Masjid Agung Sumatera Barat menjadi topik hangat di masyarakat. Masih ada perbedaan pendapat mengenai keputusan dan metode yang digunakan oleh pengurus masjid.