besti69
besti69
besti69
besti69

Korban Keracunan Nasi Punjungan di Sambirejo Sragen Capai 280 Orang, 11 Pasien Rawat Inap

RADARSOLO.COM – Jumlah korban yang terkena peracunan pendopo nasi hajatan di Kecamatan Sambirejo, Sragen terus bertambah. Saat ini, ada 280 orang yang diduga menjadi korban keracunan massal. Di antaranya, 11 orang dirawat di puskesmas dan rumah sakit.

Sekretaris PSC 119 Sukowati Sragen Dr Nengah Adnyana Oka Manuaba menyampaikan, kabar terbaru dari pasien yang diduga keracunan massal Perayaan Nasi Punjungan mencapai 280 pasien, dengan 11 orang dirawat di rumah sakit. Rinciannya, 10 orang dirawat di Puskesmas Sambirejo, dan salah satunya akan dirujuk ke rumah sakit. Kemudian, satu pasien dirawat di RS Sarilla Husada. Selebihnya pasien menjalani rawat jalan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen mengambil langkah dengan membentuk posko pengaduan terkait situasi tersebut. Harapannya penanganan bisa cepat dilakukan jika ada keluhan dari warga.

Saat ini, ada 261 pasien rawat jalan yang melapor di posko. Dengan empat pasien rawat jalan di puskesmas. Ada juga empat pasien yang mencari pengobatan di jaringan perawatan kesehatan lainnya.

“Untuk kunjungan rawat jalan di posko dan puskesmas akan terus diupdate. Kemudian pasien rawat inap saat ini ada di 10 puskesmas dan 1 pasien sudah di RSU,” terangnya.

Menurut Nengah, situasi ini merupakan kejadian luar biasa. Ia mengatakan, awalnya bidan desa setempat menerima pasien tersebut pada Jumat (28/4) sekitar pukul 17.30. Pasien datang dengan keluhan mual muntah disertai diare. Gejala tersebut muncul setelah mengkonsumsi daging dari pendopo warga yang akan mengadakan hajatan. Semakin lama jumlah pasien yang datang ke bidan desa semakin banyak.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sragen Udayanti Proborini mengatakan, pihaknya telah mendirikan posko kesehatan di rumah bidan desa setempat. Posko dibuka hingga tidak ada lagi keluhan warga yang mengalami mual muntah dan diare.

Menurutnya, kondisi pasien berangsur-angsur membaik. Termasuk pasien rawat inap juga sudah membaik. “Masyarakat yang masih memiliki keluhan bisa datang ke posko untuk diperiksa dan diberikan obat,” ujarnya.

Selain membuka posko, Dinkes juga telah mengambil sampel air dan makanan dari paviliun yang diterima warga. Sampel yang diambil adalah nasi, daging, dan sayuran kentang. Kemudian sampel langsung dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Tengah di Semarang. (din/ria)

Reporter: Ahmad Khairudin