Menanggapi motor dinas yang digunakan anak kepala desa ke luar kota, Bupati Wonogiri akan mengevaluasinya.
RADARWONOGIRI.COM– Bupati Wonogiri Joko Sutopo akan melakukan evaluasi terkait penggunaan sepeda motor dinas Kepala Desa (Kades) Sambirejo, Kecamatan Jatisrono, yang digunakan anaknya untuk mengecek ruang UTBK di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Solo.
Menurut bupati, akan ada evaluasi. Karena ada sedikit pelanggaran etika terkait kejadian tersebut. “Akan ada evaluasi bersama,” ujarnya, Kamis (11/5/2023).
Bupati menegaskan, sepeda motor dinas dapat digunakan oleh kepala desa untuk pergi ke luar kota dalam rangka menghadiri hajatan warga, berkabung, atau kegiatan masyarakat lainnya. Sebab, itu merupakan tugas sosial seorang kepala desa.
“Beda soalnya kalau motor dinas digunakan ke tempat-tempat yang berkonotasi negatif. Tentu akan kami berikan surat teguran dan sanksi tegas,” kata Jekek.
Bupati meminta masyarakat memahami bahwa tugas kepala desa bukan hanya sekedar jabatan formal. Namun, ada jabatan budaya yang dipegang oleh kepala desa. Jabatan kepala desa melekat meski di luar jam kerja.
Dalam insiden sepeda motor dinas Kades Sambirejo, Kecamatan Jatisrono, Bupati menilai masih dalam batas wajar. “Itu kan di tol. Kecuali kami minta maaf, ditemukan di lokasi (konotasi) kawasan negatif, pasti akan kami tindak tegas. Kami sudah klarifikasi dan ternyata (memeriksa) ruang UTBK,” terangnya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, saat ini perlu dibangun pemahaman bahwa memangku jabatan harus hati-hati. Pasalnya, berbagai spekulasi bisa muncul dari berbagai opini yang diungkapkan di media sosial.
Sebagai kepala daerah, Kada Joko Sutopo memiliki tanggung jawab mutlak atas aset daerah yang dipinjamkan kepada kepala desa.
“Ayo kita sama-sama melakukan koreksi, evaluasi atau kritik diri. Bagaimana manfaat wahana ini bisa dipertanggung jawabkan. Artinya, posisi kultural dan formal oke. Oke, ini butuh etika agar ada interpretasi publik yang sama, ” jelasnya. (al/wa)
Reporter: Ivan Adi Luhung