besti69
besti69
besti69
besti69

Misteri Potongan Tubuh di Kali Jenes: Ditemukan di Empat Lokasi Berbeda

RADARSOLO.COM – Potongan tubuh manusia ditemukan di beberapa lokasi dan waktu berbeda di Sungai Jenes, perbatasan Solo-Sukoharjo, Minggu (21/5/2023). Bagian tubuh tersebut diduga masih dalam rangkaian tubuh yang sama. Polres Surakarta bersama Polsek Sukoharjo masih melakukan penyisiran untuk mencari bagian tubuh lain yang belum ditemukan.

Semula tangan kiri yang putus itu ditemukan di Sungai Jenes di kawasan Pringgolayan, RT 05 RW 11, Desa Tipes, yang berbatasan dengan kawasan Ngruki, Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Kejadian jam 09.30.

Fandi Sulistyo, anggota Balai Pengapuran Nasional Desa Tipes, menuturkan, awalnya ada warga yang hendak buang air besar di sungai. Kemudian ditemukan sebuah benda yang terlihat seperti potongan tangan manusia.

“Kebetulan saya sedang jalan-jalan, ada warga yang datang ke saya mengabarkan ada potongan tangan,” kata Fandi di lokasi ditemukan, Minggu (21/5/2023) lalu.

Karena air sungai sedang surut, ia bersama beberapa warga terjun ke sungai untuk mendekati objek tersebut. Benar saja, ternyata itu adalah tubuh manusia.

“Saya langsung menghubungi Polsek Serengan. Kemudian tangan itu langsung dievakuasi oleh polisi,” kata Fandi.

Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolsek Serengan, Kompol Widodo. Ia pernah mengunjungi lokasi tersebut. “Karena berbatasan dengan Grogol, anggota Polsek Grogol juga ikut evakuasi,” kata Widodo.

Dari hasil pemeriksaan TKP sementara, terdapat luka sobek di bagian siku. Dan diperkirakan tangan tersebut sudah dipotong lebih dari satu hari. Sedangkan untuk identitas gender, belum diketahui.

Di bagian lain, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menjelaskan penemuan jenazah pertama kali ditemukan di aliran Sungai Jenes di Desa Ngruki, Desa Cemani pada pukul 09.15.

“Kemudian kami melakukan evakuasi. Namun, ada laporan lagi ditemukannya kaki kiri (betis bagian bawah) yang terputus di kawasan Desa Palur, Kecamatan Mojolaban pada pukul 11.00,” kata Sigit.

Setelah itu, polisi kembali menerima laporan penemuan bagian tubuh lainnya. Yakni tubuh tanpa kepala dan kaki. “Bagian tubuh ditemukan di aliran Kali Jenes serta di Desa Cemani sekitar pukul 12.45,” katanya.

“Kami serahkan ke RS Dr Moewardi Solo. Nanti biar dokter yang menjelaskan kapan meninggalnya,” ujarnya.

Sore harinya, potongan tubuh manusia kembali ditemukan di aliran Kali Jenes, tepatnya di RT 05 RW 04 Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon. Kali ini dalam bentuk kepala. Diduga korban berjenis kelamin laki-laki.

Mulyadi, anggota tim SAR, mengatakan kepala ditemukan di sisi utara sungai dekat bebatuan. Kemudian evakuasi sekitar 10 menit.

“Tadi disisir dari atas, ditemukan di pinggir dekat bebatuan,” kata Mulyadi saat ditemui di lokasi penemuan, Minggu (21/5/2023) malam.

Kapolres Pasar Kliwon AKP Marwanto menjelaskan, temuan ini diketahui setelah ada laporan dari warga. Salah satu warga sedang memancing, lalu mencium bau menyengat yang berasal dari sungai. Setelah dilaporkan ke limnas setempat.

“Dari limnas kemudian melapor ke polisi. Kemudian tim Inafis langsung menuju lokasi untuk melakukan proses evakuasi,” ujar Kapolsek.

Secara terpisah, Kapolres Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo. Mengingat penemuan badan lain di yurisdiksi.

“Kemudian, kami bersama-sama melakukan pencarian. Untuk Polres Sukoharjo ke hilir, sedangkan Polresta ke hulu. Kami akan mencari bagian tubuh lain untuk mempercepat proses rekonstruksi dari bagian tubuh yang telah ditemukan. Kami juga meminta masyarakat, jika ada yang menemukan bagian tubuh lain untuk melapor ke polisi,” kata Iwan.

Iwan mengatakan, bagian tubuh sementara dititipkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi untuk diautopsi.

“Diperkirakan, jenazah sudah lebih dari 24 jam berada di sungai, mengingat kondisi bengkak dan banyaknya luka terbuka di bagian tubuh tersebut,” ujarnya.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dilihat dari bentuk fisiknya, dia laki-laki. Namun kami masih menunggu proses pengenalan wajah untuk menentukan apakah korban laki-laki atau perempuan,” katanya.

Apakah itu mengarah ke kasus kejahatan? Iwan enggan berspekulasi dan masih menunggu proses otopsi lebih lanjut. “Kami sudah sosialisasikan jika dalam sepekan ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor. Kami juga berkoordinasi dengan Polres Boyolali, mengingat hulu kali ini ada di Boyolali,” jelas Kapolres. (kwl/atn/bun/dam)

Reporter: Ivan Kawul

Reporter: Antonius Kristen