Pelajar Dihajar Gerombolan Pesilat Pesilat di Kecamatan Sukodono
RADARSRAGEN.COM – PMP, 16 tahun, salah satu anak menjadi korban pengeroyokan kawanan pencak silat di kawasan Kecamatan Sukodono, Minggu (7/5/2023) malam. Dia terluka parah. Bahkan, ponselnya juga disita.
Awalnya, PMP dan tiga temannya mengendarai sepeda motor dari Desa Gabugan, Kecamatan Tanon sekitar pukul 15.30. Mereka mengisi waktu luang dengan berkeliling ke Sukodono melewati Desa Kecik, Kecamatan Tanon. Namun, sesampainya di simpang empat Pasar Sukodono, mereka bertemu dengan rombongan sekolah silat lain dan dicegat. Alasan pemblokiran karena menggunakan atribut sekolah silat.
Dua orang kawan PMP berhasil kabur dari kejaran 50 orang. Sementara itu, korban dan salah satu temannya masih dikejar. Sayangnya, korban jatuh dari motor dan dipukuli. Selain itu, ponselnya juga disita oleh pelaku pemukulan.
“Geng ambil HP tipe Iphone 11. Harganya sekitar Rp 10 juta. Berhenti setelah dipisahkan warga sekitar. Yang ngeroyok saya enggak tahu, saya ditahan di Polsek Sukodono saja,” kata siswa kelas X SMK ini.
Setelah itu, mereka melaporkannya ke Polsek Sukodono. Kemudian ditindaklanjuti dengan melapor ke Polres Sragen bersama sang ibu karena korban masih anak-anak pada Senin (8/5/2023). Ia berharap pelaku pengeroyokan segera ditangkap. Hasil visum menunjukkan adanya luka di pelipis kanan, punggung luka berlubang, memar di kaki.
Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiono mengatakan, ada tiga laporan terkait kejadian ini. Yaitu penganiayaan, perusakan sepeda motor dan perusakan truk. Pihaknya menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan analisis mendalam terhadap keterangan sejumlah saksi.
“Kalau lihat di CCTV sekitar ada 40 motor, ada yang naik rombongan juga. Satu rombongan bisa sekitar 50 orang. Jadi ada tiga TKP, pelemparan kaca truk, pengejaran dan perusakan. sepeda motor korban. Selain itu, ponsel korban juga diambil,” jelasnya.
Pihaknya menyampaikan rombongan silat usai mengikuti acara di Kuwu, Kabupaten Grobogan. Tidak hanya di Sragen, di Grobogan informasi juga terlibat masalah. Ia mengimbau semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dengan provokasi.
Ketua Tanon PSHT Cabang Sragen Hermawan Prastowo didampingi Humas PSHT Cabang Tanon Dawam menyayangkan aksi pemukulan yang dialami anggotanya. Dia meminta tindakan hukum terhadap para pelaku.
“Karena negara kita negara hukum, kita serahkan kepada penegak hukum untuk menindak. Kita berharap pelakunya ditangkap dan diproses secara hukum,” ujarnya. (din/adi/dam)
Reporter: Ahmad Khairudin