besti69
besti69
besti69
besti69

Penanaman Modal Asing Meningkat, Kepala BP Batam Optimis Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkat

Batam – Kepala Badan Usaha (BP) Batam, Muhammad Rudi optimistis pertumbuhan ekonomi daerah akan terus meningkat. Hal ini sejalan dengan besarnya peningkatan investasi asing di Kota Batam tahun lalu.

Berdasarkan catatan Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, penanaman modal asing di Batam akan meningkat 48,5 persen atau USD 746,85 juta pada 2022 dengan total 1.738 proyek.

Pada tahun itu, realisasi investasi mencapai Rp 13,63 triliun. Di antaranya, Penanaman Modal Asing (PMA) memiliki persentase yang relatif dominan yakni 82 persen atau setara Rp 11,11 triliun.

Angka tersebut cukup dominan jika dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hanya sebesar Rp 2,52 triliun dengan total 2.153 proyek.

Keberhasilan BP Batam dalam mendorong peningkatan jumlah penanaman modal asing juga memberikan pengaruh positif terhadap realisasi FDI di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam berhasil memberikan kontribusi persentase yang besar terhadap realisasi investasi PMA di Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 79,97 persen.

“Sesuai arahan Menko Perekonomian, jumlah ini diharapkan terus meningkat setiap tahunnya. BP Batam juga menyiapkan fasilitas pendukung seperti infrastruktur jalan, pengembangan dan peningkatan Bandara Hang Nadim Batam dan Pelabuhan Batu Ampar,” ujar Rudi, Sabtu (1/4/2023).

Rudi menjelaskan, investasi sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Batam.

Sebagai salah satu kawasan industri maju di Indonesia, beberapa sektor industri juga berkembang pesat di Kota Batam seperti manufaktur, jasa, pariwisata dan perdagangan.

Tak hanya itu, kemudahan berinvestasi di Kota Batam juga didukung oleh letaknya yang strategis dalam perdagangan internasional.

Rudi mengatakan ada lima sektor yang diminati investor asing. Yang pertama adalah Industri Mesin, Elektronik, Alat Kesehatan, Peralatan Listrik, Presisi, Optik dan Jam Tangan dengan realisasi investasi sebesar Rp. 4,24 Triliun.

Kedua, Industri Kimia dan Farmasi dengan realisasi investasi Rp. 2,46 Triliun.

Selanjutnya Industri Pangan dengan realisasi investasi sebesar Rp. 2,09 Triliun. Kemudian kawasan perumahan, industri dan perkantoran dengan total realisasi Rp. 1,14 Triliun.

Terakhir, sektor Industri Logam Dasar Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatan dengan realisasi Rp. 0,94 Triliun. Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor perumahan, industri, dan perkantoran yang didominasi oleh investor domestik.

“Pembangunan dilakukan untuk kepentingan umum. Saya berharap pertumbuhan ekonomi daerah semakin maju seiring dengan perkembangan Kota Batam. Hal ini akan berdampak pada daerah lain dan BP Batam bersiap dalam pembangunan tersebut. Mari kita dukung bersama. ,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokoler BP Batam Ariastuty Sirait mengungkapkan, target investasi PMA Kota Batam sudah terpenuhi.

“BP Batam identik dengan PMA. Target realisasi PMA sudah terpenuhi, dan ada tiga sektor yang relatif dominan yaitu industri mesin elektronik, alat kesehatan dan alat elektrik. Kemudian ada industri kimia dan farmasi serta makanan .sektor industri,” katanya.