besti69
besti69
besti69
besti69

Peralihan PAUD ke SD Pasti Menyenangkan

RADARSOLO.COM – Kesalahpahaman tentang praktik peralihan pada pendidikan anak usia dini (PAUD) masih sering terjadi di Kota Bengawan. Salah satunya adalah ujian masuk sekolah dasar yang mengharuskan anak mampu membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Di sisi lain, efek miskonsepsi adalah anak-anak tidak mendapatkan akses pendidikan yang sama karena gagal lulus tes calistung. Jadi penting bagi sekolah dan orang tua untuk memahami transisi dari anak usia dini ke sekolah dasar dengan cara yang menyenangkan.

Kepala PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Galuh Murya Widyawati mengatakan, ada tiga persiapan dalam masa transisi pelaksanaan PAUD. Pertama, kemandirian anak itu sendiri. Agar anak siap memasuki sekolah dasar, maka keberanian belajar mandiri harus dilatih terlebih dahulu.

Kedua, kesiapan orang tua untuk mendampingi, mempelajari, dan mendukung tahapan tumbuh kembang anak. Saat ini masih banyak orang tua yang menetapkan standar bagi anak untuk bisa calistung di PAUD. Ini adalah pemahaman yang salah.

“Mentalitas anak harus dibentuk dulu agar siap sekolah. PAUD sebenarnya bukan pendidikan. Tapi lebih pada mempersiapkan anak memasuki dunia pendidikan,” jelasnya, Senin (1/5/2023).

Ketiga, kesiapan sekolah. PAUD harus mengarahkan anak agar siap memasuki jenjang yang lebih tinggi. Maka dibutuhkan harmonisasi dan kerjasama antara sekolah dan orang tua.

“Jadi, PAUD termasuk kegiatan pendidikan yang fokus pada tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan bermain yang terpadu dan menyenangkan. Masa transisi dari PAUD ke SD seharusnya menyenangkan. Akan seram lagi dengan tes calistung,” ujarnya.

Sementara itu, Dosen Program Studi Pendidikan Guru PAUD, FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Anayanti Rahmawati menjelaskan, anak usia dini memiliki fase egosentris yang kuat. Mereka belum bisa keluar dari perspektif mereka sendiri.

Mereka lebih suka bereksplorasi, membutuhkan rasa aman, dan kenyamanan yang konsisten dari orang-orang terdekatnya. Sehingga kegagalan menangani pembentukan karakter anak usia dini, akan berdampak pada kehidupan mereka di masa depan.

“Pembinaan karakter sangat penting dilakukan sejak dini melalui PAUD. Pengendalian egosentris yang tepat menjadikan anak lebih dewasa dan berkarakter. Tidak mudah merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya. (ian/fer/bendungan)

Reporter: Septian Refvinda Argiandini