Sebelum Dibunuh, Joko Siswoyo Sempat Latihan Pencak Silat Siswa MI Al Islam III Ngemplak untuk Porseni
RADARBOYOLALI.COM– Tak hanya keluarga, rasa kehilangan yang mendalam atas meninggalnya Joko Siswoyo yang tewas di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, juga dirasakan oleh rekan-rekan guru dan siswa MI Al Islam III, Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa ( 9/5/2023 ).
Di sekolah setempat, Joko Siswoyo telah mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK), serta les pencak silat selama kurang lebih enam bulan terakhir. Kini, sosok lelaki pendiam itu tinggal kenangan. Dibunuh secara sadis oleh tiga tersangka, dua di antaranya sudah ditangkap Polres Karanganyar, dan satu lagi masih buron.
Pantauan radarboyolali.com, usai salat Duhur berjamaah, guru dan siswa sekolah setempat menggelar salat berjamaah di masjid.
“Pak Joko baru bekerja di sini kurang lebih 6 bulan, tepat setelah tahun ajaran baru. Beliau mengajar olahraga di semua kelas. Dengan jumlah siswa 75 orang, mereka bisa mengajar secara bergantian,” jelas Ketua MI Al Islam III Ngemplak Nur’aini Rohmah.
Selama mengajar, lanjut Nur’aini, Joko Siswoyo tidak pernah mengeluhkan apapun. Termasuk masalah pribadi, termasuk utang hingga pinjaman online (pinjol).
“Di sini saya menganggap dia sebagai anak, rekan kerja. Orangnya gesit dan pintar. Terakhir saya minta bantuan almarhum untuk membuatkan desain pamflet untuk ceritanya (media sosial, red) Senin (1/5) malam, langsung dibuat. Memang banyak guru muda dan pintar di sini. Semuanya membantu saya, karena saya juga sudah tua. Dan almarhum menonjol di bidang IT dan olahraga,” jelasnya.
Joko mengukir prestasi dalam Lomba Seni dan Olahraga Bola Voli Madrasah Aliyah (Axioma) Kecamatan Ngemplak. Murid-muridnya berhasil memenangkan 2 kejuaraan putra. Ia juga dikenal sebagai pelatih pencak silat.
Joko juga melatih siswa MI Al Islam III, Ngemplak, pencak silat. Termasuk di Asrama Haji Donohudan (AHD). “Terakhir masuk Selasa 2 Mei, sampai sore di sekolah. Persiapan pertandingan Porseni di AHD. Almarhum melatih empat siswa. Pernah nanya ke saya bu ini untuk pengalaman atau untuk menang? Saya menjawab keduanya. Lalu hari Rabu tidak ada sekolah. Padahal saat itu madrasah tertinggal tiga orang guru. Dia juga tidak berpamitan, tidak seperti biasanya,” ujar Nur’aini.
Ketua MI sempat mengirimkan pesan di grup WhatsApp guru untuk menanyakan keberadaan Joko, namun tidak ada tanggapan. Nur’aini kemudian meminta salah satu guru untuk menghubungi Joko Siswoyo, namun tidak berhasil.
Terakhir, pihak sekolah mendapat telepon dari anggota Polsek Ngemplak yang mengabarkan bahwa telah ditemukan jenazah di Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar atas nama Joko Siswoyo. Dipastikan jenazah tersebut adalah Joko Siswoyo, guru MI Al Islam III, Ngemplak.
“Kami sangat merasakan kehilangan karena almarhum adalah guru yang kreatif dan mendukung kemajuan MI Al Islam III. Saya kehilangan anak laki-laki, rekan kerja yang baik. Sikapnya pendiam, kalem, tidak banyak bicara,” pungkas Nur’ aini. (rgl/wa)
Reporter: Ragil Listiyo