besti69
besti69
besti69
besti69

STIKES Nasional Bantu Warga Baki Pandeyan Lawan Hipertensi dengan Teh Sereh

RADARSUKOHARJO.COM– Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia. Merujuk data Kemenkes 2017, persentasenya 57,6 persen. Persentase penyakit ini juga tinggi ditemukan di Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Tahun lalu, ada 316 kasus hipertensi di Desa Baki Pandeyan. Terdiri dari 117 kasus laki-laki dan 199 kasus perempuan.

Kondisi ini mendorong tim dosen dan mahasiswa dari STIKES Nasional Surakarta untuk melakukan sosialisasi tentang hipertensi. Novena Yety Lindawati dan Muhammad Saiful Amin, dosen kampus setempat mempresentasikan materi tentang hipertensi dan pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk pengobatan herbal antihipertensi di Balai Desa Baki Pandeyan, 6-7 Mei.

Sejumlah mahasiswa STIKES Nasional juga ikut memeragakan cara mengolah tanaman obat keluarga, senam, dan pemeriksaan kesehatan yang digelar pada 6-7 Mei 2023.

Dari pengamatan di Desa Baki Pandeyan, mahasiswa STIKES Nasional berinisiatif untuk memanfaatkan lahan yang dikembangkan oleh kelompok petani wanita desa setempat. Dimana lahan tersebut digunakan untuk menanam berbagai hasil pertanian dan tanaman obat keluarga.

Selama ini tumbuhan dari tanah hanya dimanfaatkan sebagai bumbu tambahan masakan, oleh karena itu mahasiswa STIKES Nasional berinisiatif membuat produk dari hasil panen kelompok wanita tani.

Selain itu, untuk mendukung kegiatan kelompok ibu tani Desa Baki Pandeyan, mahasiswa STIKES Nasional memberikan 102 tanaman obat keluarga diantaranya kunyit, jahe dan serai.

Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat herbal antihipertensi. Diantaranya serai yang bisa dibuat teh serai. Tim dosen dan mahasiswa STIKES Nasional telah menghasilkan produk teh yang kaya manfaat dengan merek Rajamontea.

Teh serai yang terbuat dari teh hijau, jahe, serai, lemon dan madu memiliki efek antioksidan, sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Pada tahun 2012, menurut penelitian Ullah dkk, teh serai efektif menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan detak jantung. Sementara itu Koner et al mengidentifikasi bahwa teh serai sebagai antioksidan dan menurunkan tekanan darah dengan ion potasium dari teh serai.

Untuk mendukung kegiatan tersebut juga dibagikan minuman infused water antihipertensi yang mengandung lemon, ketimun dan daun mint. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Baki Pandeyan Yamta.

“Selain bermanfaat bagi kesehatan masyarakat kita, produk inovasi dari dosen dan mahasiswa STIKES Nasional dapat dijual untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. (*/wa)