Untuk direvitalisasi, OMAC akan ditutup pada awal Juni selama 5 bulan
RADARKLATEN.COM – Objek Mata Air Cokro (OMAC) di Kabupaten Tulung akan ditutup pada awal Juni mendatang. Penutupan itu dilakukan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten akan melakukan revitalisasi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudporapar) Klaten Sri Nugroho mengatakan, penutupan destinasi wisata itu sesuai dengan jadwal lelang. Rencananya penutupan akan dilakukan selama lima bulan hingga November mendatang.
“Nanti kami tutup untuk pengunjung. Saya harap tidak kecele. Sudah lima bulan kami tutup jadi Desember akan buka kembali,” kata Kepala Disbudporapar Klaten Sri Nugroho saat ditemui Jawa Pos Radar Solo di Desa Solodiran. , Kecamatan Manisrenggo, Sabtu (6/5/2023).
Lebih lanjut Sri Nugroho menjelaskan, revitalisasi dilakukan dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sekitar Rp5,8 miliar. Sasaran revitalisasi akan berada di sisi depan kawasan OMAC.
“Untuk membangun Tourism Information Center (TIC), kios, kuliner, souvenir, dan toilet. Kemudian tempat parkir di sisi depan juga sudah rusak. Sehingga perlu diperbaiki,” ujar Sri Nugroho.
Dalam revitalisasi ini, aset sekaligus akan dihapuskan untuk seluncuran air di kawasan OMAC. Hal itu dilakukan karena keberadaan kendaraan tersebut cukup membahayakan pengunjung. Apalagi sejak awal dibangun tidak dimanfaatkan hingga akhirnya rusak.
Sesuai dengan masterplan dalam pengembangan OMAC, seluncuran air akan diganti dengan penataan taman di dalam kawasan. Harapannya dapat menjadi spot baru bagi wisatawan saat berkunjung untuk menikmati segarnya mata air dari Umbul Ingas.
“Nanti setelah dibuka kembali pada Desember sudah tidak ada lagi seluncuran air. Kami membangunnya berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan petunjuk teknis dari bantuan DAK Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani membenarkan rencana revitalisasi OMAC dilaksanakan tahun ini. Revitalisasi melalui DAK diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan dengan tetap memperhatikan potensi alam yang ada di OMAC.
“Selama proses revitalisasi, akan ada penutupan kunjungan wisatawan. Jadi terserah para pedagang di kawasan OMAC bisa menyesuaikan,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan Mulyani, Pemkab Klaten terus melakukan pembenahan objek wisata di Klaten. Termasuk fasilitas penunjang obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah kabupaten. Harapannya adalah memberikan pelayanan yang maksimal sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. (ren/nik/dam)
Reporter: Angga Purenda